Kamis, 02 Juli 2020

Mowgli: Legend of the Jungle - Review

Review Film Mowgli: Legend of the Jungle

Mowgli:Legend of the Jungle mengawali keterlibatan teater swasta terbatas pada 29 November 2018 serta dikeluarkan dengan cara global di Netflix pada 7 Desember.

 

Film Remake Terbaik yang Harus Anda Tonton

 

Mowgli: Legend of the Jungle ialah cerita susah serta serius dari Buku Rimba Rudyard Kipling, satu cerita yang pintar, baik atau jelek, berkaitan erat dengan kesadaran publik dengan animator Disney, penataan untuk semua keluarga. Sutradara Andy Sirkis Magley dengan menyengaja hindari kekejaman semacam itu dengan cerita-cerita lama yang tidak membahagiakan di dunia yang beresiko, dimana belajar membuat perlindungan diri kita masih jadi pelajaran penting dalam bertahan hidup. Lupakan kekhawatiran Anda serta perjuangan Anda akan membunuh Anda di Buku Rimba Andy Circus.

 

Mowgli tidak seperti fans arus penting seperti reproduksi classic Jon Favreau 2016 dari Disney, yang sudah diketahui Warner Bros. Jelas saat mereka bawa film itu ke Netflix sesudah tiga tahun melakukan. Keterangan Serkis hampir semuanya serius serta ilmiah, tidak ramah anak atau mungkin tidak, dengan pengecualian rangkaian momen "bahagia" yang makin gampang dalam makna popcorn yang luas.

 

Sedikit Kekurangan Dalam Film

 

Dalam satu film yang seutuhnya tergantung pada ilusi binatang yang bicara, efek visual yang jelek seringkali menghalangi kenyataan Mowgli yang bertumbuh. Tidak semua tangkapan monitor yang dipakai oleh aktor yang menjelaskan binatang kerja secara baik, dengan beberapa makhluk, khususnya Shere Khan serta semua serigala, seperti terlihat animasi yang diletakkan di "dunia riil". Ini membuat malu sebab karakter hewan penting buat novel serta dampak emosionalnya. Efek visual dari atribut-atribut ini kemungkinan berlangsung di tahun 2002 tapi tidak di tahun 2018, serta ketidakkonsistenan mereka seringkali mengubah perhatian semasa momen emosional yang dibutuhkan.

 

Beberapa suara meliputi keceriaan, dengan usaha Christian Bale untuk Bagheera, Benedict Cumberbatch untuk Shere Khan, serta Serkis sendiri untuk Baloo (semakin banyak dipotret untuk pelatih Cockney dibanding badut manis), tapi pasukannya yang bekerja kuat saja tidak bisa membuat seorang menggagalkan Apa yang diyakininya seutuhnya.

 

Untungnya, performa bioskop bukan keuntungan digital. Mawgli Rohan Chand hampir sendirian untuk bikin ceritanya emosional serta menarik saat efek visualnya tidak konstan. Aktor muda yang intensif ini geram serta susah dengan karakter-sifat yang mengakibatkan pengabaian serta kehilangan. Mowgli nampaknya telah masak walau umurnya masih terbilang muda serta bertubuh yang kecil. Ia betul-betul masih jadi cedera pertarungan dari pengalamannya, membuat makin berkurang karakter kehilangan kepolosannya serta makin diperkokoh lewat perjuangan serta rasakan sakit.

 



Diperankan Oleh Beberapa Aktor Ternama

 

Tokoh manusia yang lain termasuk juga Matthew Ries for Lockwood, seorang pemburu hewan liar di Inggris yang dibawa oleh Man-Village untuk membunuh Sher Khan, serta Frida Pinto untuk Misua, satu komune desa yang menolong membuat perlindungan Mowgli dengan kekerasan. Ke-2 property mempunyai tujuan untuk "peradaban" anak liar ini, dengan satu sebagai wakil sisi gelap dari watak manusia serta kebaikan yang lain. Pinto bawa simpati serta penderitaan miso, tapi jelas jika dia mempunyai peranan paling bukan untuk tiga pimpinan manusia.

 

Reese Hunter ialah seorang tokoh kolonial ciri khas yang memasukkan ke budaya asli serta saat dia membedah serta merusaknya. Beberapa adegan membuat film itu berasa terancam saat Sher Khan tidak berada di monitor. Beberapa ciri manusia ini mengaplikasikan faedahnya dalam film yang bagus, tapi mereka ialah bukti cerita serta aktor vokal bila beberapa ciri hewan mempunyai dimensi semakin manusia serta manusia dibanding memberikan dukungan karakter-sifat manusia.

 

Oleh karenanya, dengan Mowgli, nampaknya Serkis sudah membuat film yang bicara langsung dengan ketertarikannya sendiri, yang disebutkan hak aktris, tapi itu membuat Mowgli semakin menarik dibanding dengan penataan Kipling classic yang lain. Sarkis harus dipuji sebab lakukan ini dengan trick-nya sendiri, membuat malu jika efek visualnya tidak sesuai visinya, serta tidaklah heran jika Mowgli membuat beberapa pirsawan kadang-kadang berasa tersesat di rimba. Nilai: 6,7

 

Ketetapan

 

Mowgli: The Legend of the Forest oleh Andy Sirkis ialah modifikasi relatif tanpa ada pesona buku rimba. Ini menarik dalam soal cendekiawan serta akting yang baik, tapi efek visual yang berkepanjangan merusak penangguhan yang dibutuhkan saat tiba untuk mencampurkan manusia dalam tindakan langsung dengan hewan yang dibuat computer yang bicara dalam penataan beresiko serta menarik untuk kipling classic. Tetapi, ini ialah interpretasi yang arif serta tegang yang memperbedakannya dari sekumpulan besar perwujudan buku rimba.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jaminan Keuntungan besar dari situs Judi Online terpercaya

Berkenaan dengan perjudian, kita tentu tahu bahwa dunia judi cenderung tersedia di negara-negara yang lebih bebas dan maju, seperti Amerika ...